Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 03 Desember 2010

Baris dan Deret Bilangan

Pola Bilangan
Jika anggota-anggota suatu himpunan diurutkan menurut suatu aturan tertentu maka akan membentuk suatu barisan bilangan. Perhatikan barisan bilangan berikut ini:
1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34,…
Urutan bilangan-bilangan tersebut adalah sebagai berikut:
urutan ke-1 adalah 1
urutan ke-2 adalah 2
urutan ke-3 adalah 3
urutan ke-4 adalah 5
urutan ke-5 adalah 13
urutan ke-6 adalah 21
urutan ke-7 adalah 34
Ternyata nomor urut bilangan-bilangan tersebut merupakan bilangan asli. Oleh karena itu barisan dapat didefinisikan sebagai fungsi dari bilangan asli atau fungsi yang domainnya adalah bilangan asli.
Anggota-anggota barisan bilangan disebut suku dan dinotasikan dengan U. Keterkaitan bilangan asli dengan anggota-anggota suatu barisan dapat digambarkan sebagai berikut :
Un = f(n) artinya bahwa suku-suku barisan bilangan merupakan fungsi dari bilangan asli.

Dengan demikian barisan bilangan dapat dinyatakan dengan : U1, U2, U3, U4, ..., Un.


Barisan Bilangan
Barisan Bilangan
Diketahui suatu barisan bilangan : 1, 4, 9, 16, . Bagaimana pola barisan bilangan tersebut?
Nampak bahwa :
suku ke-1 = U1 = 1
suku ke-2 = U2 = 4
suku ke-3 = U3 = 9
suku ke-4 = U4 = 16
Jika digambarkan dengan diagram panah, maka diperoleh pola sebagai berikut :
Hubungan setiap anggota himpunan A ke anggota himpunan B dapat dideskripsikan sebagai kuadrat dari
Sehingga dapat dikatakan bahwa barisan tersebut mempunyai suku ke-n
Diketahui suatu barisan bilangan : 2, 5, 8, 11,. Bagaimana pola barisan bilangan tersebut?
Jika anggota-anggota barisan bilangan tersebut dihubungkan dengan angota domainnya (bilangan asli), maka :
Contoh
Tentukan tiga suku berikutnya pada barisan-barisan bilangan berikut :
  1. 1, 2, 3, 6, 12,.
  2. 3, 4, 6, 9, .
  3. 3, 5, 7, 9, .
  4. 1, 2, 4, 8,.
Jawaban :
Contoh
Tentukan rumus suku ke-n barisan-barisan bilangan berikut :
  1. 3, 6, 9, 12, .
  2. 8, 6, 4, 2, .
  3. 0, 1, 4, 9, 16, .
  4. 2, 6, 12, 20,.
Jawaban :

Deret
 Deret Bilangan
Jika suku-suku pada suatu barisan dijumlahkan, maka akan diperoleh U1 + U2 + U3 + U4 + ... Penjumlahan suku-suku tersebut dinamakan deret bilangan dan dinotasikan dengan Sn.
Jadi Sn = U1 + U2 + U3 + U4 + ...+ Un
Contoh
Diantara pernyataan berikut, manakah yang disebut barisan, deret, atau bukan kedua-duanya :



Aritmatika

Barisan
Barisan
Jika selisih suku ke-(n+1) dengan suku ke-n bernilai tetap, maka barisan bilangan tersebut dinamakan barisan aritmetika. Sebuah barisan bilangan mempunyai suku pertama a dan selisih yang tetap sebesar b, maka diperoleh barisan aritmetika berikut :
dengan demikian, suku ke-n barisan aritmetika dapat dinyatakan sebagai fungsi linear :

Contoh
Manakah diantara barisan bilangan berikut yang merupakan barisan aritmetika :
1.
3 , 5 , 7 , 9 , ...
Contoh
Tentukan tiga suku berikutnya pada barisan aritmetika :
4.
2 , 6 , 10 , 14 , ...
Contoh
Tentukan suku ke-n barisan aritmetika berikut : . . .
7.
2 , 6 , 10 , 14 ,...
8. 10 , 8 , 6 , 4 , ...
9. 4 , 8 , 12 , 16 , ...
Contoh
Tentukan suku yang yang dikehendaki pada barisan aritmetika berikut :
10.
5 , 7 , 9 , 11 , .. Suku ke-6
Jadi suku ke-21 adalah suku yang bernilai nol



Deret
Deret
Jika suku-suku pada barisan aritmetika dijumlahkan, maka diperoleh :
( a )+ (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + …. + (a + (n-1)b) = Sn
U1 + U2 + U3 + U4 + …. + Un = Sn
Carl Friedrick Gauss mengenalkan cara menentukan rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika :
Sn = ( a ) + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + …. + (a + [n - 1]b)
Sn = (a+[n - 1]b) + (a+[n - 2]b) + (a+[n - 3]b) + (a+[n - 4]b) + …. + ( a )
-------------------------------------------------------------------------------------------------------- +
2 Sn = (2a+[n-1]b) + (a+[n-1]b) + (a+[n-1]b) + (a+[n-1]b) + …+ (a+[n-1]b) 2 Sn = n.[ (2a+[n-1]b)]
Sehingga jumlah n suku pertama deret aritmetika adalah fungsi kuadrat :
Contoh
Tentukan jumlah n suku pertama deret aritmetika berikut :
1.
2 + 6 + 10 + ...
2. 9 + 15 + 21 + ...
3. 12 + 8 + 4 + ...
Jawaban

Contoh
Tentukan jumlah hingga suku pertama tertentu dari deret aritmetika berikut :
4.
2 + 6 + 10
5.
9 + 15 + 21 + …. hingga suku ke-10
6. 12 + 8 + 4 + …. hingga suku ke-100
Jawaban



Geometri

Barisan
 Barisan
Jika rasio (perbandingan) suku ke-(n+1) dengan suku ke-n bernilai tetap, maka barisan bilangan tersebut dinamakan barisan geometri.
Sebuah barisan bilangan mempunyai suku pertama a dan rasio yang tetap sebesar r, maka diperoleh barisan geometri berikut :
a, ar , ar2 , ar3 , .. ar(n-1)U1 , U2 , U3 , U4 , .. Un
dengan demikian, suku ke-n barisan geometri dapat dinyatakan sebagai fungsi eksponen :
Contoh
Manakah diantara barisan bilangan berikut yang merupakan barisan geometri :
1. 3 , 6 , 12 , 24 , ...  karena rasio antar sukunya tetap, sebesar 2, maka disebut barisan geometri

2. 1 , 4 , 9 , 16 , ...     karena tidak ada rasio yang tetap antar sukunya, maka bukan barisan geometri

Contoh
Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan geometri berikut :
4. 2 , 6 , 18 , .   Karena rasio (r) = 3, maka tiga suku berikutnya adalah : 54, 162 , 486
5. 4 , 8 , 16 , .    Karena rasio (r) = 2, maka tiga suku berikutnya adalah : 32, 64 , 128

 
Contoh
Tentukan rumus suku ke-n barisan geometri berikut :
7. 2 , 6 , 18 , .
Contoh
Tentukan suku yang dikendaki pada barisan geometri berikut :
10. 3 , 9 , 27 , .. Suku ke-5

Deret
 Deret
Jika suku-suku pada barisan geometri dijumlahkan, maka diperoleh :
( a ) + ( ar ) + ( ar2 ) + ( ar3 ) + .. + (arn-1) = SnU1 + U2 + U3 + U4 + .. + Un = Sn
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri diperoleh dengan cara berikut :
Sn = ( a ) + ( ar ) + ( ar2 ) + ( ar3 ) + .. + (arn-1) kalikan kedua ruas dengan r, maka :
r.Sn = ( ar ) + ( ar2 ) + ( ar3 ) + .. + (arn-1) + (arn)
------------------------------------------------------------------------------
Sn - r.Sn = a + 0 + 0 + 0 + .. + 0 - (arn)
(1 - r)Sn = a - arn = a(1 - rn)
Jumlah n suku pertama deret geometri dapat dinyatakan dalam fungsi eksponen :
Contoh
Tentukan jumlah n suku pertama deret geometri berikut :

1. 2 + 6 + 18 + .
 
Contoh
Tentukan jumlah hingga suku pertama tertentu dari deret geometri berikut :

Contoh
 


 


Deret Tak Hingga
Deret Tak Hingga
Jika nilai mutlak rasio deret geometri a + ar + ar2 + ar3 + .. lebih dari satu, yaitu |r| > 1, maka semakin tinggi indeksnya (n) akan semakin membesar nilai suku tersebut. Dapat dikatakan bahwa jika n mendekati bilangan tak hingga, maka suku ke-n pun akan mendekati bilangan tak hingga. Jika suku-sukunya mendekati bilangan tak hingga, maka jumlah suku-sukunya pun akan mendekati bilangan tak hingga. Pernyataan tersebut dapat ditulis dalam notasi matematika berikut :
Dengan demikian, untuk n 8, maka jumlah deret geometri tersebut tidak dapat ditentukan. Deret geometri tak hingga dengan |r| > 1 tersebut dinamakan deret geometri divergen.
Jika deret geometri a + ar + ar2 + ar3 + .. mempunyai rasio 0 < |r| < 1, maka semakin tinggi indeksnya (n) akan semakin kecil (mendekati nol) nilai sukunya. Jika suku ke-tak hingga mendekati nol, maka jumlah suku-sukunya akan mendekati bilangan tertentu. Pernyataan tersebut dapat ditulis dalam notasi matematika berikut :
Sehingga untuk n 8, maka jumlah deret geometri tersebut berupa bilangan tertentu. Deret geometri tak hingga dengan 0 < |r| < 1 tersebut dinamakan deret geometri konvergen.
Contoh
Diantara deret geometri berikut, mana yang dapat (konvergen) dan mana yang tidak dapat (divergen) ditentukan jumlahnya :
1. 2 + 4 + 8 + ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar